BUNGKESMAS SHARING AND LEARNING MEETING (BSLM)
28-30 Oktober 2013
Kegiatan
BSLM ini dilakukan untuk memperkuat jaringan lkerjasama pegiat
Bungkesmas yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Para pegiat Bungkesmas
ini diberi kesempatan untuk menjalin silaturahmi dan bertukar fikiran
serta belajar banyak tentang pelaksanaan program bungkesmas di wilayah
masing-masing.
Kegiatan ini lebih untuk memberikan apresiasi dan motivasi bagi mereka yang telah mensukseskan program ini dan turut andil dalam keberlangsungan program. Selain sebagai forum silaturahmi, kegiatan ini juga diisi oleh materi-materi yang dibutuhkan peserta untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai top leader BMT di wilayah masing-masing.
Kegiatan ini sukses dilaksanakan selama tiga hari oleh STF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diisi oleh para narasumber yang memiliki keahlian dibidangnya yaitu, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Jakarta), Rafiuddin Palinrungi, Ph.D (Program Officer Ford Foundation Indonesia), Arifin Purwakananta (Direktur Institut Inovasi Sosial Indonesia), Muwafick Hidayat (Head Departement of Micro Insurance of AIG). Rangkaian kegiatan ini difasilitasi oleh Dr. Amelia Fauzia dan Emi Ilmiah dari STF UIN Jakarta.
Acara ini dihadiri oleh 21 orang pegiat Bungkesmas yang
di undang khusus oleh STF. Mereka dipilih karena peran mereka dalam
pengembangan program ini. Mereka merupakan representasi dari BMT dan atau
Asosiasi BMT yang berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan
Selatan dan Jabodetabek. Peserta dalam training ini dibagi menjadi dua kategori
yaitu peserta pelaksana program Bungkesmas dan peserta observer. Peserta
pelaksana program Bungkesmas adalah para peserta yang berasal dari BMT yang
telah melaksanakan program Bungkesmas, sedangkan peserta observer adalah
peserta yang sudah memiliki komitmen untuk melaksanakan program Bungkesmas
kedepan.
Berikut adalah nama-nama peserta Bungkesmas Sharing and
Learning Meeting:
No
|
Nama
|
Organisasi/Lembaga
|
1.
|
Muhammad Nurfitrani
|
Koordinator Bungkesmas SulSel
|
2.
|
Nurhidayanti
|
BMT
Kube 036 Sejahtera Makasar
|
3.
|
Mawar Karim
|
BMT
Al Azhar Maros
|
4.
|
Jumawati
|
BMT Sinergi Karya Makasar
|
5.
|
Nurhayati
|
BMT
Sinar Surya Makasar
|
6.
|
Syahdani Apasha
|
BMT Koordinator KalSel
|
7.
|
Abdul Razaq
|
BMT Al Falah Sungai Danau KalSel
|
8.
|
Salahudin Bahri
|
BMT Amanah Banjarmasin KalSel
|
9.
|
Jamilah
|
BMT Agro Banua Sungai Danau KalSel
|
10.
|
Siti Fatimah
|
BMT Azizil Hamid Tapin KalSel
|
11.
|
Abu Tahir
|
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
|
12.
|
Junaid
|
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
|
13.
|
Resma Andriyani
|
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
|
14.
|
Siti Murti Asma Ningrum
|
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
|
15.
|
Siti Ramlah
|
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
|
16.
|
Putut Tejo Saksono
|
BMT Mandiri SulTra
|
17.
|
Fiva Andriyani
|
Kopkar
Nur Fatahillah TangSel Banten
|
18.
|
Nanang
|
BMT Amanah Insani Bogor JaBar
|
19.
|
Mukhtiar
|
BMT UMJ Jakarta
|
20.
|
Marsudi
|
BMT RBMS TangSel Banten
|
21.
|
Abdul Biya
|
BMT Al Jibaal Cirendeu Ciputat TangSel Banten
|
Secara umum tujuan dari kegiatan
Bungkesmas Sharing and Learning Meeting ini telah tercapai. Respon dari para
peserta sangat baik, mereka merekomendasikan untuk dilaksanakannya kegiatan ini
secara berkala, minimal dua kali dalam satu tahun. Beberapa manfaat yang mereka
dapatkan dari kegiatan ini adalah:
- Mereka belajar dari peserta lain tentang bagaimana Bungkesmas dikembangkan. Strategi digunakan, bagaimana menghadapi kendala di lapangan dan solusi apa yang diusahakan. Tidak saja cerita sukses yang mereka share, peserta juga menshare cerita kegagalan menjalankan program Bungkesmas dan bagaimana mereka belajar dari kegagalan tersebut.
- Peserta mampu memetakan dan mengidentifikasi persoalan yang selama ini menjadi kendala dalam pengembangan Bungkesmas.
- Peserta mampu mendesain strategi pemasaraan yang selama ini belum terfikir untuk mereka kembangkan.
- Para peserta sampai pada satu kesimpulan bahwa program Bungkesmas lebih dari sekedar sebuah produk tabungan, melainkan mereka menganggap produk ini sebagai sebuah kebutuhan bagi BMT dan masyarakat luas.
- Sekembalinya mereka ke daerah masing-masing, dapat kami sampaikan bahwa komunikasi yang terjalin semakin kuat tidak hanya antara STF, AIG dan BMT, tetapi juga antara satu BMT dengan BMT lain diluar daerah. Mereka juga mengatakan lebih termotivasi dan lebih bersemangat untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan program ini, agar bisa dirasakan manfaatnya kepada masyarakat yang lebih luas.