Kamis, 22 Mei 2014

BUNGKESMAS SHARING AND LEARNING MEETING (BSLM)

BUNGKESMAS SHARING AND LEARNING MEETING (BSLM)
28-30 Oktober 2013



Kegiatan BSLM ini dilakukan untuk memperkuat jaringan lkerjasama pegiat Bungkesmas yang ada di seluruh wilayah Indonesia. Para pegiat Bungkesmas ini diberi kesempatan untuk menjalin silaturahmi dan bertukar fikiran serta belajar banyak tentang pelaksanaan program bungkesmas di wilayah masing-masing. 


Kegiatan ini lebih untuk memberikan apresiasi dan motivasi bagi mereka yang telah mensukseskan program ini dan turut andil dalam keberlangsungan program. Selain sebagai forum silaturahmi, kegiatan ini juga diisi oleh materi-materi yang dibutuhkan peserta untuk meningkatkan kapasitas mereka sebagai top leader BMT di wilayah masing-masing. 


Kegiatan ini sukses dilaksanakan selama tiga hari oleh STF UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diisi oleh para narasumber yang memiliki keahlian dibidangnya yaitu, Prof. Dr. Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Jakarta), Rafiuddin Palinrungi, Ph.D (Program Officer Ford Foundation Indonesia), Arifin Purwakananta (Direktur Institut Inovasi Sosial Indonesia), Muwafick Hidayat (Head Departement of Micro Insurance of AIG). Rangkaian kegiatan ini difasilitasi oleh Dr. Amelia Fauzia dan Emi Ilmiah dari STF UIN Jakarta.  



Acara ini dihadiri oleh 21 orang pegiat Bungkesmas yang di undang khusus oleh STF. Mereka dipilih karena peran mereka dalam pengembangan program ini. Mereka merupakan representasi dari BMT dan atau Asosiasi BMT yang berasal dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan dan Jabodetabek. Peserta dalam training ini dibagi menjadi dua kategori yaitu peserta pelaksana program Bungkesmas dan peserta observer. Peserta pelaksana program Bungkesmas adalah para peserta yang berasal dari BMT yang telah melaksanakan program Bungkesmas, sedangkan peserta observer adalah peserta yang sudah memiliki komitmen untuk melaksanakan program Bungkesmas kedepan.

Berikut adalah nama-nama peserta Bungkesmas Sharing and Learning Meeting:
  No
Nama
Organisasi/Lembaga
1.
Muhammad Nurfitrani
Koordinator Bungkesmas SulSel
2.
Nurhidayanti
BMT Kube  036 Sejahtera Makasar
3.
Mawar Karim
BMT Al Azhar Maros
4.
Jumawati
 BMT Sinergi Karya  Makasar
5.
Nurhayati
BMT Sinar Surya Makasar
6.
Syahdani Apasha
BMT Koordinator KalSel
7.
Abdul Razaq
BMT Al Falah Sungai Danau KalSel
8.
Salahudin Bahri
BMT Amanah Banjarmasin KalSel
9.
Jamilah
BMT Agro Banua Sungai Danau KalSel
10.
Siti Fatimah
BMT Azizil Hamid Tapin KalSel
11.
Abu Tahir
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
12.
Junaid
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
13.
Resma Andriyani
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
14.
Siti Murti Asma Ningrum
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
15.
Siti Ramlah
Puskopsyah Apex BMT Muamalah SulTra
16.
Putut Tejo Saksono
BMT Mandiri  SulTra
17.
Fiva Andriyani
Kopkar Nur Fatahillah TangSel Banten 
18.
Nanang
BMT Amanah Insani Bogor JaBar
19.
Mukhtiar
BMT UMJ  Jakarta
20.
Marsudi
BMT RBMS TangSel Banten
21.
Abdul Biya
BMT Al Jibaal Cirendeu Ciputat TangSel Banten
  





Secara umum tujuan dari kegiatan Bungkesmas Sharing and Learning Meeting ini telah tercapai. Respon dari para peserta sangat baik, mereka merekomendasikan untuk dilaksanakannya kegiatan ini secara berkala, minimal dua kali dalam satu tahun. Beberapa manfaat yang mereka dapatkan dari kegiatan ini adalah:
  1. Mereka belajar dari peserta lain tentang bagaimana Bungkesmas dikembangkan. Strategi digunakan, bagaimana menghadapi kendala di lapangan dan solusi apa yang diusahakan. Tidak saja cerita sukses yang mereka share, peserta juga menshare cerita kegagalan menjalankan program Bungkesmas dan bagaimana mereka belajar dari kegagalan tersebut.
  2. Peserta mampu memetakan dan mengidentifikasi persoalan yang selama ini menjadi kendala dalam pengembangan Bungkesmas.
  3. Peserta mampu mendesain strategi pemasaraan yang selama ini belum terfikir untuk mereka kembangkan.
  4. Para peserta sampai pada satu kesimpulan bahwa program Bungkesmas lebih dari sekedar sebuah produk tabungan, melainkan mereka menganggap produk ini sebagai sebuah kebutuhan bagi BMT dan masyarakat luas.
  5. Sekembalinya mereka ke daerah masing-masing, dapat kami sampaikan bahwa komunikasi yang terjalin semakin kuat tidak hanya antara STF, AIG dan BMT, tetapi juga antara satu BMT dengan BMT lain diluar daerah. Mereka juga mengatakan lebih termotivasi dan lebih bersemangat untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan program ini, agar bisa dirasakan manfaatnya kepada masyarakat yang lebih luas.  
 



 BUNGKESMAS CORNER PERKUAT KERJASAMA DENGAN AIG INSURANCE


Pertemuan Bungkesmas Corner, yang diwakili oleh ibu Dr. Amelia Fauzia dengan Senior Vice President AIG Insurance Indonesia, pada tanggal 21 Mei 2014 di Kantor AIG Insurance. Pertemuan ini dilakukan untuk memperkuat kerjasama antara Bungkesmas Corner dengan AIG sebagai pengelola asuransi Bungkesmas Indonesia.